Kamis, 28 April 2016

Bulgogi Brothers (불고기 브라스)

      Ada yang tahu apa itu bulgogi? Yup, bulgogi adalah sajian daging panggang yang sangat terkenal dari Korea Selatan. Kali ini gue mau share tentang bulgogi ala Korea asli di tempat asalnya. Pas gue travelling ke Korea beberapa tahun lalu, pastinya gue gak bakalan nglewatin makan bulgogi langsung di tempat asalnya. Waktu itu gue nyobain makanan ini di sebuah restoran bulgogi yang sudah cukup terkenal yaitu Bulgogi Brothers. Outlet Bulgogi Brothers yang gue coba berada di Seoul Financial Centre yang terletak di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Makanan yang gue coba pastilah bulgogi, tetapi yang menjadi andalan restoran ini adalah bulgogi rebus atau steamed bulgogi! Unik kan? 
       Nama lengkap menu bulgogi rebus ini adalah Seoul-style beef bulgogi. Bulgogi rebus ini dagingnya mirip dengan yang bulgogi bakar biasa, cuman dagingnya direbus dengan aneka jenis sayuran kayak daun bawang dan jamur enoki plus ada japchae (suun khas Korea). Daging dan sayuran rebus ini lalu dimasak di dalam panci berisi kaldu sapi yang wangi dan lezat pastinya. Bentuk pancinya mirip wajan sih sebetulnya dan panci setengah wajan ini diletakkan di atas cooker yang modern. Daging yang dipakai untuk bahan bulgogi adalah sejenis wagyu dan restoran ini bener2 memilih daging wagyu premium yang dagingnya super lembut dan kenyal. Seperti masakan Korea pada umumnya, bulgogi rebus ini disajikan dengan aneka jenis side dish / makanan pendamping (banchan dalam bahasa Korea). Banchan yang disajikan adalah kimchi merah, kimchi putih, asinan sayuran, dan sebuah mangkok kecil berisikan aneka jenis sayuran rebus seperti jagung, ubi, dan edamame. Nasi putih yang pulen khas Korea juga disajikan di sebuah mangkuk nasi yang terbuat dari logam. Setelah matang, waktunya makan! Rasa bulgoginya wuih, muantep pol! Dagingnya empuk, kenyal, dan bumbunya juga meresap banget ke dagingnya. Kaldunya gurih banget dengan rasa khas daging sapi dan sayurannya segar plus japchae-nya yang kenyal. Pas banget dimakan dengan nasi putih khas Korea yang super pulen. 
                             
                                                             green tea 
        ini dia nasinya yang super pulen 
       Seoul-style beef bulgogi (서울식 육수 불고기) 
       Overall, makan bulgogi di restoran yang satu ini direkomendasikan sebagai list restoran bulgogi yang enak di Seoul. Buat yang di Jakarta, kalo gak salah di Jakarta juga ada deh restoran ini. Berikut lokasinya buat yang di Seoul. 
---------------------------------------------------
Seoul Finance Center B2 Floor
84 Taepyungro 1-ga Chung-gu, Seoul, 100-768, South Korea
How to Get There: Gwanghwamun Station (Seoul Subway Line 5) 
--------------------------------------------------- 
       Ok, sekian dulu ya. Goodbye and happy eating :). 

Selasa, 12 April 2016

Chinese Food @ Hong Kong

      Makanan Cina ala depot memang sudah beragam banget di Indonesia kayak nasi goreng, mie goreng, fu yung hay, cap cay, i fu mie, dll. Bagaimana dengan yang ada di Hong Kong? Pastinya makanan Cina di sana jauh lebih beragam ketimbang di Indonesia. Gak cuman dim sum tok lho yang ada di Hong Kong, masih ada banyak banget jenis-jenis makanan ala Cina lain yang ada di Hong Kong. Kali ini gue kepengen nyoba makanan Cina di sana dengan mencoba sarapan ala orang lokal di sebuah depot makanan lokal di sebuah area bernama Tsim Sha Tsui di Kowloon, Hong Kong. Let's try it! 
       Warung makannya hampir mirip sama depot Chinese food di Indonesia dan kayaknya depot ini cuman buka waktu jam sarapan (lupa gue nama warungnya, yang pasti depot Chinese food lah!) soalnya depot ini selalu rame oleh orang lokal saat jam sarapan pagi. Depot ini terletak tepat di atas stasiun MTR Jordan yang letaknya nggak terlalu jauh dari Kowloon Park dan pusat keramaian di Tsim Sha Tsui. Baru duduk, langsung disodorin menu makanan sama yang empunya depot dan ternyata semua tulisan di menu tersebut ditulis dalam bahasa Mandarin! Ya ampun, kalau gini ya mending gue manggil guru bahasa Mandarin gue aja buat nerjemahin semua kata2 di menu itu, tapi bisa gak ya soalnya Hong Kong kan ada dialeknya sendiri (Kanton), bukan pake bahasa Mandarin kayak yang di Cina gitu. Akhirnya, dengan menggunakan bahasa Inggris, gue ngotot minta menu yang pake bahasa Inggris soalnya seingat gue ada tulisan nama menunya di depan depot ini dalam bahasa Inggris. Akhirnya, datanglah juga menu makanan depot ini dalam bahasa Inggris. Waktunya pesen makanan! Berikut makanan dan minuman yang gue coba dari depot tersebut. 
       ada yang bisa ngartiin semua yang ada di menu ini gak? 
       1. Fried Vermicelli
       Fried vermicelli itu artinya bihun goreng dan bentuknya mirip banget sama bihun gireng di Indonesia, cuman di sini warna bihun gorengnya kok agak kekuning-kuningan gitu. Entah dari mana asalnya tapi keliatannya berasal dari bumbu masakan ini yang keliatannya terbuat dari jahe atau kunyit atau kencur mungkin (weits... ini kan di Hong Kong bukan di Indonesia, hehehe) dan bumbu inilah yang membuat rasa bihun gorengnya terasa khas di lidah gue. Soal topping, toppinya mirip banget lah sama bihun goreng di Indonesia yaitu potongan ayam, sawi hijau, toge, dan telur orak-arik. Menu yang satu ini layak dipesan karena gue lihat banyak pengunjung depot ini yang memesan menu yang satu ini, terutama oleh anak2 lokal. 
        fried vermicelli yang isinya lumayan "full" 
        2. Fried Pork Chop w/ Rice
        Buat yang pantang makan babi, sangat tidak disarankan untuk memesan menu yang satu ini. Tetapi apabila kamu adalah pecinta kuliner berbahan dasar daging babi, sangat direkomendasikan untuk memesan menu yang satu ini. Menu yang satu ini terbuat dari potongan baikut (iga babi) yang digoreng sampe kering terus disajikan dengan sawi hijau dan nasi putih panas (bukan hangat!) di atas piring. Rasanya kriuk dan empuk gitu dari baikutnya. Kalau nasinya ya mirip dengan nasi di Indonesia cuman mungkin waktu itu masih pagi, maka nasi putihnya terasa puanas banget! 
        fried pork chop w/ rice
        3. Spaghetti Bolognaise
        Jangan harap spaghetti bolognaise yang disajikan depot ini mirip dengan spaghetti bolognaise di Pizza Hut atau restoran Italia yang lain ya, soalnya spaghetti bolognaise yang disajikan di depot ini beda banget! Spaghetti bolognaise ala depot ini terbuat dari spaghetti biasa cuman disajikan dengan saus tomat yang buanyak (sebagai pengganti saus bolognaise) sehingga rasanya agak kecut2 kayak tomat segar gitu terus dicampur sama potongan daging sapi yang lumayan gede (sebagai pengganti daging sapi cincang di saus bolognaise), potongan bawang bombay dan potongan tomat segar. Berbeda dengan menu makanan yang lain di depot ini, spaghetti bolognaise di depot ini disajikan agak dingin. Rasanya, ya lumayanlah. 
        spaghetti bolognaise ala Hong Kong
        4. Hot Lemon Tea
        Rasanya standard kayak lemon tea pada umumnya, tetapi rasanya ya agak aneh juga ya minum lemon tea panas karena kebiasaan gue minum ice lemon tea di siang bolong dan malem2. Yang kurang suka minum teh hijau, bolehlah pesen minuman ini sebagai pilihan minuman hangat di pagi hari. 
        hot lemon tea 
        5. Hot Milk Tea
        Paling nikmat menyeruput secangkir besar milk tea (teh susu) panas ala Hong Kong di tebgah dinginnya pagi hari di Hong Kong. Yup, minuman yang satu ini sangat direkomendasikan untuk dipesan sebagai pilihan minuman hangat saat cuaca dingin di Hong Kong. Rasanya hangat banget dan kentel ala Hong Kong gitu. 
       hot milk tea ala Hong Kong
       Berikut ini lokasi depotnya. 
--------------------------------------
7A Jordan Road
How to Get There: naik MTR Tsuen Wan Line terus turun di Jordan dan naik ke atas lewat exit B2 dan 
                              depot terletak persis di depan exit B2 Jordan MTR Station
--------------------------------------
       Cukup dulu ya buat hari ini. Happy travelling and culinary, ya! 
      

Selasa, 05 April 2016

Coffee Express 2000 Food Court Singapore

       Ada yang tahu gak jenis2 makanan khas Singapura? Ya, mungkin beberapa contohnya adalah chilli crab, laksa, nasi lemak, chicken satay, dan nasi ayam hainan. Tetapi sebetulnya masih ada banyak lagi jenis2 makanan khas Singapura yang kebanyakan adalah makanan Cina. Makanan khas yang jarang ke-expose tersebut bisa didapatkan di pujasera lokal (hawker centre / food court). Jangan salah lho, meskipun namanya pujasera lokal, pujaseranya buersih banget! Gak ada kotoran secuil pun! Terdapat ratusan food court di Singapura baik di mall seperti di Indonesia, kompleks perumahan, maupun di pasar dan di food court tersebut dijual aneka ragam makanan khas Singapura dan kebanyakan yang dijual adalah makanan Cina Singapura. Jenis2 etnis Cina Singapura itu banyak banget lho jadi gak heran makanan Cina di sana ya gak kalah beragamnya dengan berbagai jenis makanan khas etnis2 tersebut seperti Hokkien Chinese, Hakka Chinese, dan Teochew Chinese. Nah, kali ini gue akan nyoba makanan Cina khas Singapura tersebut di sebuah food court bernama Coffee Express 2000 Food Court yang terletak di Bras Basah Complex di Victoria Street, Singapura. Food courtnya emang gak seberapa besar, tetapi isinya lumayan banyak kok. Waktunya pesen makanan! Makanan pertama yang gue coba adalah char siew noodle dengan harga $3.50. Char siew noodlenya cukup sederhana karena hanya dibuat dari mie keriting yang cuma diseduh air panas trus dicampur sama kecap atau tauco gitu trus diberi charsiew (jasio) dan sawi hijau sebagai toppingnya. Rasa mienya kenyal2 dan padat kayak mie keriting dan rasanya juga manis karena dicampur sama kecap. Char siewnya dipotong kecil2 layaknya jasio di Indonesia dan rasanya ya juga sama dengan jasio di Indonesia, tapi gue gak tahu daging hewan apa yang digunakan sebagai char siewnya, ayam atau babi entahlah. Di kedai yang jualan char siew noodle tadi, juga dijual nasi ayam hainan yang merupakan makanan nasional Singapura yang bisa ditemukan di mana saja di seluruh Singapura. Harganya $4.50. 
        char siew noodle 
        Menu berikutnya adalah ban mian yang terbuat dari mie kuning yang dicampur kuah sop ayam terus diberi potongan ayam, ikan bilis (ikan jenis ini bisa ditemukan di Sumatera Barat dan Kalimantan Barat kayaknya ya?), telur rebus, dan sawi hijau. Soal rasa, rasanya sangat hangat buat dimakan saat cuaca hujan dengan kuah sop yang panas terus mienya ya juga kenyal kayak yang ada di Indonesia. Ayamnya dipotong kecil2 terus rasa ikan bilisnya ya krius2 dan ada rasa khasnya gitu. Kalau telur rebusnya ya agak mirip dengan telur di dalam mie kayak yang ada di Indonesia, cuma kuning telurnya warnanya agak oranye gitu, mungkin karena dimasak setengah matang (orang Singapura kayaknya suka deh sama yang namanya telur setengah matang:)). Harganya sekitar $3. Makanan terakhir yang gue coba adalah mie goreng yang rasanya ya mirip kayak mie goreng yang dijual di depot2 Chinese food di Indonesia, cuma kecapnya dicampur belakangan pas mienya udah ditaruh di piringnya. Harganya sekitar $3. 
        ban mian dengan isinya yang melimpah 
        mie gorengnya Singapura 
 
        suasana di dalam Coffee Express 2000 Food Court 
 
        Bras Basah Complex & Coffee Express 2000 Food Court
        Oh ya, rata2 kedai2 makanan di food court atau pujasera di Singapura menerapkan sistem "self service" alias kalian harus menunggu makanan yang kalian pesen terus kalau mau ngambil peralatan makan kayak sendok, garpu, pisau, sumpit harus ngambil sendiri di tempat yang telah disediakan. Selain box khusus peralatan makan, semua kedai makanan pasti menyediakan pelengkap menu yang mereka jual seperti sambel limau, kecap manis, kecap asin, cabe yang telah dipotong kecil2, dan acar. Kalau sudah selesai makan, cukup tinggalkan nampan, piring / mangkok, dan peralatan makannya di meja trus nanti bakal diambil sama cleaning servicenya yang rata2 sudah manula. Ini dia lokasi food court ini bagi yang ingin datang & makan di sana. 
---------------------------------------------
Bras Basah Complex
231 Bain Street (masuk dari arah Victoria Stret juga boleh) #01-79, Singapore
180231
How to Get There: Bugis MRT exit B trus naik bus no. 2, 130, atau 133 trus turun di depan Bras 
                              Basah Complex di Victoria Street (di seberangnya Grand Pacific Hotel) 
---------------------------------------------
       Ok, sekian dulu ya buat hari ini, ya. Bye! 

Minggu, 03 April 2016

Garuda Indonesia GA855 Singapore - Surabaya

        Garuda Indonesia sudah berkali-kali mendapat penghargaan yang macam2. Terakhir kali Garuda Indonesia mendapat penghargaan masuk kategori dari hanya 7 maskapai bintang 5 di dunia (wah, kayak hotel aja ada bintang2-nya). Nah, kali ini gue dapet kesempatan lagi untuk naik Garuda Indonesia dalam penerbangan GA855 dari Singapura kembali ke Surabaya pada hari Minggu tanggal 3 April 2016 kemarin. Harga tiketnya waktu itu sekitar Rp1.250.000,000 gitu untuk economy class. Pesawat dijadwalkan berangkat jam 19.30 SGT dan dijadwalkan tiba di Surabaya sekitar jam 21.00 WIB. Perjalanan dimulai dari Changi Airport T3. Gak usah pake city check-in soalnya waktu itu sepi banget check-in counternya meskipun aslinya penerbangan ini bakalan rame banget. Setelah menunggu dengan jalan2 di Changi Airport T3 yang indah, waktunya boarding. Boarding dilakukan dengan cepat dan teratur sampe akhirnya gue tiba di kursi gue yaitu no. 35K yang letaknya persis di belakang sayap pesawat. Moga2 gue bisa duduk di business class yang nyaman minimal buat penerbangan jarak dekat kayak gini lah! Di layar IFE di depan gue, terdapat peta rute rencana perjalanan dari Singapura ke Surabaya. Setelah semua penumpang masuk ke pesawat, pintu ditutup dan peragaan keselamatan model video mulai ditayangkan di layar IFE setelah itu dilanjutkan dengan iklan dari Skyteam karena Garuda Indonesia merupakan salah satu anggotanya. Sebelum take-off, para pramugari juga membagikan satu gelas berisi jus jeruk yang rasanya agak pahit gitu supaya tidak dehidrasi saat take-off. Akhirnya pesawat take-off sesuai jadwal pada jam 19.30 SGT dan kurang lebih 20 menit kemudian, lampu tanda sabuk pengamat dimatikan dan IFE mulai dinyalakan. Waktunya utak-atik IFE! Headset tetap seperti biasa dengan standard seperti di kelas economy class di penerbangan lainnya, tetapi sayangnya program IFE-nya masih menggunakan program lama, bukan yang baru seperti yang ada di penerbangan Garuda Indonesia jurusan Jakarta - Amsterdam - London Gatwick. Ya, gpp lah yang penting gak bosen selama penerbangan yang bakalan menempuh waktu sekitar 2 jam 15 menit ini. Beberapa menit kemudian, makan malam mulai disajikan dengan pilihan yaitu nasi ayam asam manis (koloke kalau di Surabaya) dan nasi ikan sarden dengan saos kare. Porsinya lumayan lah lengkap dengan sayuran segar, roti dan pelengkapnya seperti mentega premium, salad kacang merah, kue dengan vla vanilla, serta pilihan minuman hangat / dingin. Rasanya standard aja untuk ukuran economy class, bagaimana rasa makanannya ya yang di business class? 
 
        winglet-nya keren banget! 
        dinner menu: nasi ayam asam manis (koloke), salad kacang merah, dan kue vla vanilla
        Setelah itu, gue nyobain nonton IFE dengan nonton sitkom "Kelas Internasional" yang lucu abis dan film kartun "Star Wars Rebels". Lumayan lah buat mengisi penerbangan 2 jam 15 menit ini. 
         sitkom "Kelas Internasional"-nya NET. di IFE-nya Garuda Indonesia 
        kartun "Star Wars Rebels" di IFE-nya Garuda Indonesia
        Akhirnya pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Juanda T2 Surabaya pada jam 20.45 WIB. Pesawat parkir di bagian domestik di T2 setelah itu semua penumpang diwajibkan naik ke shuttle bus yang telah disediakan untuk menuju ke international arrival hall. Setelah proses imigrasi selesai dan barang2 sudah diambil, gue pun akhirnya pulang ke rumah gue di Surabaya tercinta. Bagaimana penerbangan Garuda Indonesia-mu? 

Sabtu, 02 April 2016

Miles Fragrant Hot Pot (香理火锅)

       Ada yang tahu makanan khas Szechuan? Yup, makanan khas Szechuan memang terkenal dengan makanan Cina-nya yang sering ditambahkan rempah2 bahkan cabe biar rasanya pedes dan tambah mantep! Ada banyak banget makanan Cina di Singapura mulai dari makanan khas Cina Hokkien, Hakka sampe Teochew. Kali ini gue nyobain makanan Cina khas Szechuan di Singapura di sebuah depot bernama Miles Fragrant Hot Pot yang berada di dalam mall Clarke Quay Central. Untuk menemukan depot ini, dari pintu masuk Clarke Quay Central, cari eskalator ke lantai underground (bawah tanah) dimana ada kayak food court tapi bukan food court terus cari food stall "Fu Zhu", nah Miles Fragrant Hot Pot terletak di sekitar situ. Depotnya sih gak seberapa besar dan waktu itu depotnya lagi rame banget sama keluarga Cina Singapura yang pengen makan bareng bersama sama anak2 muda yang pengen kongkow2 gitu. Depot ini menjual aneka jenis makanan khas Szechuan dan speciality menunya adalah hot pot yang modelnya mirip suki di Indonesia gitu. Tapi kali ini gue nggak nyobain hot potnya, tapi nyobain aneka jenis makanan khas Szechuan. Berikut menunya dan makanan khas Szechuan yang gue cobain waktu itu. 
        ini dia menunya dengan aneka jenis makanan khas Szechuan
       1. Fried French Bean (炒四季豆)
        Sebagai pilihan sayurnya, gue rekomendasikan fried french bean yang rasanya krenyes2 dengan saos bawang putih kayak yang di depot Cina Indonesia. Harganya $5.50 dan sudah termasuk nasi putih dalam mangkok. 
        fried french bean (炒四季豆) w/ rice bowl
        2. Mapo Beancurd (麻婆豆腐)
        Mapo Tofu di sini bentuknya mirip sama sapo tofu di Indonesia, cuman kalo mapo tofu, tahu sutranya (tofu) dipotong kecil2 dulu baru dimasak. Ukurannya kecil2 jadi agak sulit kalau makan pake sumpit. Mapo tofu di sini dimasak dengan aneka rempah2 dengan bumbu2 khas Szechuan terus diberi potongan babi kecil2 plus kayak ada kacang merahnya gitu tapi gurih banget rasanya. Harganya $4.50 dan sudah termasuk nasi. 
        mapo tofu (麻婆豆腐)
        3. Double Cooked Sliced Pork (双熟猪肉片)
        Masakan khas Szechuan yang satu ini gak kalah enaknya dan gak kalah pedesnya. Masakan ini dibuat dari potongan babi yang dimasak sampe kering & krius2 trus dimasak lagi dengan bumbu khas Szechuan lalu diberi potongan cabe ijo besar yang buanyak sampe babinya nyaris gak keliatan. Rasanya ini adalah makanan yang paling direkomendasikan di depot ini soalnya menurut gue ini masakan yang rasanya paling enak di depot ini. Dijamin deh rasanya pengen nambah terus dan terus! Harganya $5.50 termasuk nasi. 
        double cooked sliced pork (双熟猪肉片) 
        4. Fu Rong Omellete (夫蓉蛋)
        Makanan khas Szechuan yang terakhir gue cobain adalah fu rong omellete yang modelnya mirip banget sama telor dadar yang kita buat sendiri di rumah dengan tambahan sayatan wortel dan daun bawang. Rasanya ya mirip banget deh sama telor dadar dan aneka jenis olahan omellete lainnya! Harganya $4.50 termasuk nasi. 
        fu rong omellete (夫蓉蛋) 
        seperti cerita atau apalah tapi dalam bahasa Cina Mandarin 
        Overall, semua makanan di depot ini enak2 dan pedes2, tapi buat yang doyan banget sama makanan Cina apalagi makanan khas Szechuan yang menurut gue agak pedes tapi enak2, sangat direkomendasikan untuk nyobain depot ini dulu sebelum nyoba makanan Cina yang lain di Singapura, di sini lokasinya: 
--------------------------------------------------
The Central (Clarke Quay) 
6 Eu Tong Sen Street #B1-15, Clarke Quay
059818
How to Get There: Clarke Quay MRT (NE4), The Central Mall terletak tepat di atas stasiun MRT
--------------------------------------------------
        Yah, sekian dulu ya buat hari ini. Ok, goodbye and happy eating, guys! 
         
 

Tigerair TR2261 Surabaya - Singapore

       Tigerair adalah maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier / budget airlines) yang terkenal dengan harga tiketnya yang bisa bikin ngiler sesaat (lebay banget...). Nah akhirnya gue dapet kesempatan untuk nyobain gimana rasanya terbang bersama Tigerair dalam penerbangan Tigerair TR2261 jurusan Surabaya ke Singapura. Gue terbang pada hari Jumat tanggal 1 April 2016 (April Mop!) dengan harga tiket cuman Rp507.000,00 aja. Lumayan murah untuk penerbangan budget rute Surabaya - Singapura nonstop. Tiket sudah dibooking & diprint, tinggal check-in. Check-in counter waktu itu gak terlalu rame tapi sebenernya penerbangan hari ini rame banget, kayak pas peak season aja padahal waktu itu lagi low season. Rata2 penumpang adalah keluarga dengan anak kecil. Mayoritas kewarganegaraan para penumpang TR2261 waktu itu adalah Indonesia, tapi ada juga penumpang yang berkewarganegaraan Singapura (termasuk total 7 kru pesawat Tigerair TR2261), China (kayaknya), dan Australia atau Amerika gitu waktu itu. Wih, bakalan seru nih penerbangan hari ini kalo penerbangannya rame penumpangnya. 
 
        Atas: check-in for Tigerair TR2261 flight
        Setelah check-in dan menyelesaikan proses imigrasi, waktunya planespotting di sekitaran gate no. 7 (untuk penerbangan internasional) Bandara Juanda T2. Karena waktu itu masih pagi sekitar jam 9 pagi, maka banyak pesawat yang lalu lalang kayak Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Tigerair (penerbangan gue nanti), AirAsia, NAM Air, Sriwijaya Air, Kalstar Aviation, Citilink, dan Lion Air. Berikut hasil foto2 planespottingnya. 
        Atas: Singapore Airlines Airbus A330-300 9V-STG penerbangan SQ931 Surabaya - Singapura 
 
        Atas: Garuda Indonesia Airbus A330-200 PK-GPE yang entah darimana asalnya waktu itu 
         Atas: nah ini dia pesawat buat penerbangan gue, Tigerair Airbus A320 9V-TAO 
         Pesawat Tigerair yang bakalan gue naiki berjenis Airbus A320 yang memang paling cocok buat penerbangan rute Surabaya - Singapura hari ini dengan registrasi 9V-TAO dengan livery barunya Tigerair. Beberapa menit kemudian, para penumpang dipersilahkan masuk ke pesawat sesuai urutan nomer kursi dari belakang ke depan. Pramugari sama pramugaranya Tigerair keliatan ceria banget mungkin karena sesuai model pesawatnya yang terlihat agak "fun". Penerbangan Tigerair hari ini rame banget karena keliatannya semua kursi di pesawat pada diisi sama penumpang semua. Gue duduk di seat no. 6A yang terletak di bagian depan pesawat dan di tepi jendela pesawat dengan fiew yang cukup bagus ke arah sayap pesawat dan juga mesin pesawatnya. Penerbangan Tigerair TR2261 hari ini dijadwalkan take-off dari Bandara Juanda Surabaya jam 10.25 WIB, tapi karena waktu itu lagi hujan deres sampe kabut segala, maka penerbangannya sempat terlambat. Pertama karena sini harus nunggu penerbangan Singapore Airlines SQ931 berangkat duluan ke Singapura terus nunggu penerbangan Garuda Indonesia berangkat juga dan kedua karena keliatannya pilotnya masih belum siap buat berangkat di tengah cuaca buruk kayak gini. Akhirnya pesawat berangkat juga sekitar jam setengah 11-an. Untungnya setelah pesawat mencapai ketinggian jelajah kurang lebih 35ribu kaki dpl, cuaca berubah drastis menjadi cerah dengan awan yang sangat indah buat dipandang. 
        Atas: wah, cuacanya berubah! 
        Setelah nyampe di ketinggian sekitar 35 ribu kaki dpl dan lampu tanda sabuk pengaman dipadamkan, awak kabin langsung melakukan buy-on-board service seperti inflight cafe dan duty free sales onboard service. Biasanya gue selalu beli makanan di atas pesawat budget kayak Tigerair atau yang lain, tapi kali ini kok rasanya gak selera soalnya harganya S$15 alias Rp150.000,00! Alamak, kalau kayak gini mending gue beli Burger King di bandara yang harganya cuman 30ribuan plus kentang goreng ama coca-colanya trus dimakan deh di pesawat, aman dan murah kan! Ya tak apalah, tahan aja lapernya sampe di Singapura wong penerbangannya aja cuman 2 jam 15 menit aja. Gak kayak Garuda Indonesia yang ada IFE-nya, karena Tigerair itu pesawat berjenis budget airlines, maka gak ada IFE sama sekali di pesawat ini. Alternatif supaya gak bosen ya main iPad aja, tapi entah kenapa waktu itu gue rasanya kok agak stress dan pusing ya pas di pesawat padahal pas di bandara nggak lho sehingga akhirnya gue bosen main game di iPad gue trus gue nyobain buat mbaca majalah pesawat Tigerair yang telah disediakan dan buku travel guide Singapura yang gue bawa sendiri dari rumah, tapi lama2 ya gue juga bosen mbaca semua itu. Ya akhirnya gue cuman bisa duduk diam sambil "passengers watching" dan melihat ke arah luar pesawat yang pemandangan langitnya cantik abis! 
 
         Atas: mau liburan pake Tigerair? Cukup booking di mobile applicationnya aja... 
         Akhirnya sekitar 2 jam kemudian, ketinggian pesawat mulai diturunkan setelah itu pak pilot dan mas pramugaranya (pramugaranya ganteng lho!) mbritahu kalo kita sudah mau nyampe di Singapura. Pesawat sempet terbang di atas kota Tanjung Pinang di pulau Bintan sebelum akhirnya terbang di atas Batam terus akhirnya mendarat dengan selamat sentosa di Bandara Internasional Changi T2 di Singapura. 
    
        Atas: menjelang pendaratan di Bandara Changi Singapura 
        Setelah pesawat landing dengan selamat melalui runway 02L Bandara Changi Singapura, pesawat langsung taxi (bergerak secara perlahan di bandara) ke gate di T2 Bandara Changi Singapura. Berakhirlah penerbangan yang menyenangkan ini. Goodbye & happy holiday, guys!