Menu pertama yang saya pesan adalah beef noodle atau mie sapi khas Taiwan. Di Taiwan, mie sali ini sangat terkenal dan bisa dibilang sebagai masakan nasional Taiwan. Mie yang digunakan di sini adalah handmade noodle dengan ukuran yang cukup besar dan tekstur yang agak kenyal. Sekilas hampir mirip dengan mie udon dari Jepang, tapi tidak sebesar udon. Mie ini lalu direbus dan disiram kuah kaldu sapi. Terakhir mie diberi topping beberapa potong daging sapi dan sayur bok choy plus daun bawang sebagai garnish. Jenis daging yang digunakan adalah daging has dalam dan nampaknya ada bagian ototnya juga. Potongan dagingnya besar-besar tapi terasa sangat empuk dan bumbu kuahnya juga meresap sempurna sampai ke sela-sela dagingnya. Tambahan sayur bok choy yang renyah membuat sajian mie sapi ini makin lengkap. Sebetulnya disediakan saos tambahan sebagai pelengkap di meja makan depot, tetapi tanpa tambahan apapun, mie sapi ini sudah terasa sangat enak. Saya sudah beberapa kali mengunjungi depot ini dan setiap kali berkunjung, pasti saya memesan mie sapi ini. Yang membuat saya kangen dengan masakan ini adalah kuahnya. Kuah mie sapi ini benar-benar terasa sangat unik dan mirip dengan versi aslinya di Taiwan dan berhubung hanya depot ini yang menjual mie sapi di Surabaya, tentu saja saya akan memesan mie sapi ini tiap kali saya berkunjung ke depot ini. Oh iya, porsi mie sapi in lumayan besar. Kalau tidak kuat makan banyak, bisa berbagi dengan teman karena rasanya mie sapi ini cukup lah untuk dimakan 2 orang.
Masakan kedua yang saya pesan adalah mie pangsit udang. Berbeda dengan mie sapi yang kenggunakan handmade noodle dengan ukuran yang lumayan besar. Mie pangsit udang ini juga menggunakan handmade noodle, tapi ukurannya tidak sebesar mie sapi bahkan terkesan agak kecil. Jika mie sapi tadi disajikan dengan ukuran yang lumayan besar, mie pangsit udang ini disajikan dengan ukuran medium. Mie yang digunakan tetap terasa kenyal dan sangat lembut. Pangsit udangnya sendiri juga tak kalah lembutnya dan di dalamnya terdapat potongan daging udang yang ukurannya besar-besar. Ketika digigit, yang terasa adalah rasa khas dari udangnya. Paling pas dimakan bersama kuah panasnya yang disajikan di mangkok terpisah.
Untuk minum, saya memesan milk tea atau teh susu khas Taiwan. Biasanya kalau di mall, teh susu ini diberi topping pearl atau bola-bola mutiara dari agar-agar. Tetapi di sini teh susu disajikan polos dalam gelas yang cukup besar. Rasanya sangat manis dan pas banget sebagai penyegar setelah makan-makanan yang cukup berlemak tadi.
Selain mie sapi dan mie pangsit udang, ada banyak masakan khas Taiwan yang lain yang dijual di depot ini. Yang cukup favorit adalah nasi angkak baikut (non-halal) yang isinya ada seporsi nasi putih dengan lauk daging baikut yang digoreng tepung dan disajikan bersama tahu goreng dan cah sawi putih sebagai sayur pelengkap. Ada juga nasi / mie lu rok (non-halal) yang berupa semangkuk nasi atau mie yang diberi topping daging babi yang dicincang. Terakhir ada lu dan yang isinya berupa kembang tahu dan telur rebus khas Taiwan. Pokoknya, kalau mau makan-makanan khas Taiwan di Surabaya, langsung aja menepi ke depot ini. Happy eating :)
----------------------------------------------------
Ama Taiwan Resto (non-halal)
Harga:
- Mie sapi: Rp36.000,00
- Mie pangsit udang: Rp25.000,00
- Milk tea: Rp10.000,00
Lokasi:
Ruko Plaza Graha Famili Blok C no. 23 (sebelah Hoky Supermarket)
Jl. Mayjen Yono Soewoyo, Dukuh Pakis, Surabaya
----------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar