Senin, 28 Mei 2018

BlackBarn Coffee

        BlackBarn Coffee terletak di Jl. Untung Suropati yang terkesan sepi dan tenang walaupun berada di tengah kota Surabaya. Selain lingkungannya yang tenang dan cozy, atmosfer di dalam cafe ini juga tak kalah cozy-nya. Sebetulnya cafe ini lebih cocok dikunjungi saat malam hari, tapi waktu itu saya mengunjunginya pagi hari sehingga masih sepi. Kalau malam hari, cafe ini akan penuh oleh pengunjung. Selain menjual aneka jenis kopi, cafe ini juga menyediakan snack serta makanan berat ala restoran dan yang menarik tersedia juga minuman beralkohol di sini sehingga rasanya paling tepat mengunjungi cafe ini saat malam hari sambil minum bir bintang yang dijual. Suasana di dalam cafe ini terkesan dark dengan banyak perabotan yang terbuat dari kayu di dalamnya. Selain itu, tengkorak hewan dan patung totem juga terpajang di dalam BlackBarn Coffee sehingga menghadirkan kesan mistis apalagi kalau malam dan cafe sedang sepi. Untuk pilihan tempat duduk, ada yang di bagian indoor dan ada juga yang outdoor. Untuk yang outdoor tersedia dart game di bagian belakang cafe yang bisa dimainkan kapan saja. Di bagian depan cafe ini juga terdapat sebuah ruangan bagi mereka yang mau mencoba menghisap rokok elektronik. Waktu saya berkunjung ke cafe ini, saya memesan beberapa menu makanan dan minuman. Untuk makanan saya memesan BlackBarn fried rice, spaghetti meatball, dan shakshuka sedangkan untuk minuman saya memesan cappucino, sarsaparilla, dan ice lychee tea. 

       
 
       
  
       

       

        BlackBarn fried rice termasuk salah satu menu tradisional yang dijual di cafe ini. Ada juga menu tradisional yang lain yang juga dijual yaitu soto betawi dan soto mie. Dari segi porsi sih nasi goreng ini disajikan dengan porsi yang lumayan besar. Satu porsi BlackBarn fried rice terdiri atas nasi goreng dengan porsi yang lumayan lalu dilengkapi dengan telur mata sapi, kebab ayam mini, kerupuk, dan acar sebagai pelengkap. Nasi gorengnya sendiri berupa nasi goreng standar yang dibuat dengan campuran kecap manis dan sayuran seperti wortel. Soal rasa, jujur saja saya agak kecewa. Ekspektasi saya rasanya bakal maknyus. Tapi ternyata rasanya ya biasa-biasa saja. Nothing special. Mirip banget dengan nasi goreng pada umumnya dengan rasa manis khas kecap manis yang menurut saya agak berlebihan. Walaupun begitu, makan nasi goreng ala BlackBarn Coffee ini dijamin akan membuat kenyang karena porsinya yang besar. 

       
 
       
 
        Spaghetti meatball datang dengan porsi medium, tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Terdiri atas spaghetti dengan saus bolognaise dan diberi topping 3 buah bakso sapi yang menurut saya ukurannya lumayan besar ditanbah parutan keju parmesan. Spaghettinya dimasak secara al dente sehingga matang secara merata dan tetap kenyal ketika dikunyah. Untuk saus bolognaise-nya rasa manisnya cenderung dominan taoi rasa daging cincangnya tetap terasa sedangkan bakso sapi-nya terasa banget daging-nya yang agak liat tapi tetap mudah untuk dikunyah. Overall not bad untuk spaghetti meatball ini. 

       
 
       
 
        Shakshuka yang menurut saya agak unik. Makanan yang katanya berasal dari Tunisia ini terbuat dari telur mata sapi yang diatasnya diberi saus bolognaise, keju mozarella, dan keju cheddar serta cincangan tomat segar. Rasanya juga benar-benar unik karena merupakan perpaduan dari gurihnya saus daging dengan rasa khas telur mata sapi setengah matang lalu dipadu dengan manisnya saus bolognaise dan segarnya tomat. Sulit deh untuk dijelaskan! Menurut saya shakshuka ala BlackBarn Coffee ini wajib dicoba karena rasanya yang dijamin membuat kamu ketagihan! 

       
 
       
 
        Untuk minumannya, cappucino-nya terasa manis dengan rasa susu yang dominan. Ice lychee tea-nya terasa sangat segar dengan potongan buah leci yang cukup besar sehingga pas banget buat pencuci mulut sekaligus sebagai minuman penyegar. Sarsaparilla rasanya hampir mirip dengan root beer milik A&W menurut saya tapi sebetulnya beda jauh. Sarsaparilla di sini lebih berkarbonasi dan lebih segar pastinya. 

       
  
       

       

        Overall jangan lewatkan untuk mampir makan atau sekedar nongkrong di BlackBarn Coffee karena suasananya yang cozy kalau siang dan agak mistis tapi meriah saat malam. Untuk akses ke cafe ini, bisa nelalui Jl. Dr. Soetomo yang merupakan jalan besar di dejat cafe ini lalu masuk ke Jl. Untung Suropati. Sebagai penanda-nya, belok kiri ketika menemukan karaoke Happy Puppy yang terletak di seberang Taman Persahabatan Korea di Jl. Dr. Soetomo. Bon Apetit! 

----------------------------------------------------
BlackBarn Coffee
Harga: 
- BlackBarn fried rice: Rp38.000,00
- Spaghetti meatball: Rp39.000,00
- Shakshuka: Rp38.000,00
- Cappucino: Rp31.000,00
- Ice lychee tea: Rp27.000,00
- Sarsaparilla: Rp25.000,00
Lokasi: 
Jl. Untung Suropati no. 79, Tegalsari, Surabaya
----------------------------------------------------

Minggu, 15 April 2018

Ama Taiwan Resto

        Berbicara tentang masakan khas Taiwan, yang pertama kali muncul di kepala mungkin adalah taiwanese fried chicken atau ayam goreng khas Taiwan yang banyak dijual di mall saat ini. Tapi sebetulnya masih ada banyak jenis masakan Taiwan yang lain yang patut untuk dicoba. Masakan Taiwan hampir mirip dengan chinese food pada umumnya mengingat Taiwan sendiri banyak terpengaruh oleh budaya China. Di Surabaya, ada sebuah depot di daerah Surabaya Barat yang menjual aneka jenis masakan otentik khas Taiwan. Nama depot itu Ama Taiwan Resto. Terletak di ruko perumahan Graha Famili, depot ini tak pernah sepi pengunjung dan bahkan pada jam-jam tertentu kalian harus siap-siap antre kalau mau makan di sini. Bisa dibilang depot ini menjadi satu-satunya depot di Surabaya yang menjual masakan otentik asli dari Taiwan dengan resep yang juga asli dari Taiwan sehingga rasanya tidak akan sesuai dengan selera orang Indonesia karena pemiliknya sendiri adalah orang asli Taiwan. Depot ini ukurannya tidak terlalu besar sehingga pada jam-jam tertentu dipastikan depot ini akan overload. Begitu masuk, harum masakan yang dibuat langsung menyerbak. Perabotan-perabotan dapur khas Taiwan banyak dipajang di sini dan di tembok depot ini terdapat berbagai jenis pilihan menu yang dijual dan kebanyakan ditulis dalam bahasa Mandarin (tapi di bawahnya tetap ada terjemahan Bahasa Indonesia). Selain masakan Taiwan, depot ini juga menjual masakan khas Jepang salah satunya adalah tempura dan donburi. Tapi tentu saja saya ke sini hanya untuk mencicipi masakan khas Taiwan!  

       
          
      Menu pertama yang saya pesan adalah beef noodle atau mie sapi khas Taiwan. Di Taiwan, mie sali ini sangat terkenal dan bisa dibilang sebagai masakan nasional Taiwan. Mie yang digunakan di sini adalah handmade noodle dengan ukuran yang cukup besar dan tekstur yang agak kenyal. Sekilas hampir mirip dengan mie udon dari Jepang, tapi tidak sebesar udon. Mie ini lalu direbus dan disiram kuah kaldu sapi. Terakhir mie diberi topping beberapa potong daging sapi dan sayur bok choy plus daun bawang sebagai garnish. Jenis daging yang digunakan adalah daging has dalam dan nampaknya ada bagian ototnya juga. Potongan dagingnya besar-besar tapi terasa sangat empuk dan bumbu kuahnya juga meresap sempurna sampai ke sela-sela dagingnya. Tambahan sayur bok choy yang renyah membuat sajian mie sapi ini makin lengkap. Sebetulnya disediakan saos tambahan sebagai pelengkap di meja makan depot, tetapi tanpa tambahan apapun, mie sapi ini sudah terasa sangat enak. Saya sudah beberapa kali mengunjungi depot ini dan setiap kali berkunjung, pasti saya memesan mie sapi ini. Yang membuat saya kangen dengan masakan ini adalah kuahnya. Kuah mie sapi ini benar-benar terasa sangat unik dan mirip dengan versi aslinya di Taiwan dan berhubung hanya depot ini yang menjual mie sapi di Surabaya, tentu saja saya akan memesan mie sapi ini tiap kali saya berkunjung ke depot ini. Oh iya, porsi mie sapi in lumayan besar. Kalau tidak kuat makan banyak, bisa berbagi dengan teman karena rasanya mie sapi ini cukup lah untuk dimakan 2 orang. 

      

      

      

      
 
        Masakan kedua yang saya pesan adalah mie pangsit udang. Berbeda dengan mie sapi yang kenggunakan handmade noodle dengan ukuran yang lumayan besar. Mie pangsit udang ini juga menggunakan handmade noodle, tapi ukurannya tidak sebesar mie sapi bahkan terkesan agak kecil. Jika mie sapi tadi disajikan dengan ukuran yang lumayan besar, mie pangsit udang ini disajikan dengan ukuran medium. Mie yang digunakan tetap terasa kenyal dan sangat lembut. Pangsit udangnya sendiri juga tak kalah lembutnya dan di dalamnya terdapat potongan daging udang yang ukurannya besar-besar. Ketika digigit, yang terasa adalah rasa khas dari udangnya. Paling pas dimakan bersama kuah panasnya yang disajikan di mangkok terpisah. 

      

      
  
         Untuk minum, saya memesan milk tea atau teh susu khas Taiwan. Biasanya kalau di mall, teh susu ini diberi topping pearl atau bola-bola mutiara dari agar-agar. Tetapi di sini teh susu disajikan polos dalam gelas yang cukup besar. Rasanya sangat manis dan pas banget sebagai penyegar setelah makan-makanan yang cukup berlemak tadi. 

      
 
        Selain mie sapi dan mie pangsit udang, ada banyak masakan khas Taiwan yang lain yang dijual di depot ini. Yang cukup favorit adalah nasi angkak baikut (non-halal) yang isinya ada seporsi nasi putih dengan lauk daging baikut yang digoreng tepung dan disajikan bersama tahu goreng dan cah sawi putih sebagai sayur pelengkap. Ada juga nasi / mie lu rok (non-halal) yang berupa semangkuk nasi atau mie yang diberi topping daging babi yang dicincang. Terakhir ada lu dan yang isinya berupa kembang tahu dan telur rebus khas Taiwan. Pokoknya, kalau mau makan-makanan khas Taiwan di Surabaya, langsung aja menepi ke depot ini. Happy eating :) 
----------------------------------------------------
Ama Taiwan Resto (non-halal)
Harga: 
- Mie sapi: Rp36.000,00
- Mie pangsit udang: Rp25.000,00
- Milk tea: Rp10.000,00
Lokasi: 
Ruko Plaza Graha Famili Blok C no. 23 (sebelah Hoky Supermarket)
Jl. Mayjen Yono Soewoyo, Dukuh Pakis, Surabaya
----------------------------------------------------