Senin, 28 Maret 2016

Arjuna Hotel Batu

        Hey, guys! Kali ini gue mau buat hotel review dengan post pertama yaitu Arjuna Hotel Batu. Kota Batu yang terletak di dekat Kota Malang di Jawa Timur merupakan kota wisata yang sangat terkenal di seluruh Indonesia dengan aneka obyek wisata yang terkenal seoerti Jatim Park, Museum Angkut, Songgoriti, Selecta, Alun-Alun Kota Batu, dan masih banyak lagi. Banyak orang pergi ke Batu untuk berlibur dan mereka harus menginap di hotel yang nyaman dan beruntunglah karena sekarang ada hotel baru di Batu yang bernama Arjuna Hotel Batu. Hotel ini bisa dibilang yang terbaru di Batu dengan desain yang sangat modern. Hotel ini dibuka pada saat hari raya Idul Fitri tahun 2015 yang lalu dan hotel ini mengusung konsep modern boutique hotel. Hotel ini berlokasi sangat strategis karena dekat dengan Jatim Park dan Alun-Alun Kota Batu. 
           Gue check-in di hotel pada malam hari dan mereka masih ramah melayani meskipun sudah malam hari. Lobby hotel dibuat terbuka dengan hanya meja resepsionis dengan gambar tokoh pewayangan Arjuna yang telah didesain sacera modern pleh manajemen hotel ini. 
         Atas: gambar Arjuna yang telah didesain secara modern di lobby Arjuna Hotel Batu
         Tepat di sebelah lobby hotel, ada sebuah taman kecil dimana terdapat ayunan dan jungkat-jungkit (kok jadi keingat masa TK ya?). Kamar gue terletak di lantai 2 hotel ini dan tangganya cukup unik karena dibuat landai agar bisa diakses oleh penyandang disabilitas. Kamarnya standar dengan twin bed, tetapi yang unik dari semua kamar di hotel ini adalah banyaknya jendela kecil di semua kamar yang berfungsi sebagai ventilasi, selain jendela besar yang berfungsi sebagai jendela biasa. Wi-fi di hotel ini ya lumayan kenceng, pas sudah kenyamanan yang dimiliki hotel ini :) . 
  
         Atas: twin bed room-nya Arjuna Hotel Batu 
         Atas: nasi goreng sebagai breakfast menu di Tekopi :) 
         Oh ya, semua room rate di hotel ini sudah dilengkapi dengan breakfast buat 2 orang di cafe hotel ini yang bernama Tekopi. Breakfastnya jenisnya set meal lho dan bukan buffet, jadi gak bisa ngambil2 sesuka hati. Waktu itu pilihan menu breakfastnya adalah nasi goreng dan nasi kare ayam. Porsinya cukup besar dan rasanya cukup maknyuss. Pokoknya, hotel ini sangat direkomendasikan buat para traveller yang pengen ke Kota Batu! 

Sancaka Pagi KA84 Solobalapan - Surabaya Gubeng

        Hari ini gue mau share perjalanan gue naik KA84 Sancaka Pagi jurusan Yogyakarta - Surabaya Gubeng, tapi gue naiknya dari Stasiun Solobalapan. Perjalanan dimulai sekitar jam 07.00, gue check-out dari Hotel Pose In Solo yang letaknya cuman selemparan batu dari Stasiun Solobalapan. Dari sana cukup jalan kaki atau naik becak kurang dari 5 menit aja, sampailah gue di Stasiun Solobalapan sing apik tenan ini. Tiket dicetak pake mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM) yang canggih bingitz. Suasana Stasiun Solobalapan pagi itu cukup rame dengan para penumpang KA84 Sancaka Pagi kayak gue. Sancaka memang jadi primandona warga Surabaya, Madiun, Solo, dan Yogyakarta sebagai moda transportasi antar-kota mereka karena perjalanan Surabaya - Yogyakarta PP cuma ditempuh selama kurang lebih 5 jam doang! 
        Atas: KA Sancaka Pagi ft. CC206 (sumber: www.railway.web.id) 
       Atas: Stasiun Solobalapan yang ramai saat pagi hari
       Setelah menunggu sekitar 15 menit, datanglah KA84 Sancaka Pagi dari Yogyakarta di jalur 1 Stasiun Solobalapan. Gerbong gue kali ini adalah gerbong kelas bisnis B dengan tiket dibranderol Rp115.000,00 aja. Kalau mau yang nyaman, ada juga gerbong eksekutif yang cukup comfortable dengan tarif tiket dibanderol sekitar 200ribu. Lokomotif yang digunakan adalah General Electric's CC206 punyanya Dipo Induk Sidotopo di Surabaya. KA84 Sancaka Pagi cuma ngetem di Solobalapan sekitar 5 menit doang karena baru masuk gerbong gue, kereta langsung berangkat. Konfigurasi gerbong bisnis adalah 2 - 2, tetapi uniknya 2 kursi digabungin, nggak kayak gerbong eksekutif yang masing2 orang dapet 1 kursi. Beruntunglah karena gerbong kelas bisnis sekarang sudah dilengkapi AC, nggak kayak yang dulu yang pake kipas angin. 
          Baru berangkat, perut sudah rewel minta diisi, jadi ya gue beli sepiring nasi goreng telor yang dijual sama mas2 pramugaranya. Nasi gorengnya standar kayak yang dijual di kereta2 lain dan rasanya lumayan maknyus plus cukup mengenyangkan buat sarapan. Keretanya berjalan cukup cepat melintasi daerah perbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur sampai akhirnya tibalah kami di pemberhentian pertama dari Solobalapan yaitu Stasiun Besar Madiun. KA84 Sancaka Pagi dijadwalkan berhenti sekitar 5 menit di Madiun karena diharuskan bersilang dengan "Sang Raja KA Lintas Selatan" yaitu KA5 Argo Wilis jurusan Surabaya Gubeng - Bandung. Saat menunggu di gerbong, gue merasa aneh karena biasanya ada pedagang di stasiun yang jualan nasi pecel pincuk khas Madiun, tapi waktu kereta gue berhenti di Stasiun Besar Madiun, kok gak dateng2 ya si penjual nasi pecel pincuk-nya... Kereta akhirnya jalan lagi jam 09.07 ke stasiun berikutnya yaitu Nganjuk. Di Stasiun Nganjuk, kereta cuman berhenti sekitar 2 menit untuk menaik-turunkan penumpang dan bersilang dengan KA179 Pasundan jurusan Surabaya Gubeng - Kiaracondong. Stasiun berikutnya adalah Jombang dimana KA84 Sancaka Pagi bersilang dengan KA190 Logawa jurusan Jember - Surabaya Gubeng - Purwokerto. 
        Atas: suasana gerbong kelas bisnis B KA84 Sancaka Pagi waktu berhenti di Stasiun Jombang
        Setelah berhenti selama 4 menit, KA84 Sancaka Pagi berangkat lagi meninggalkan Stasiun Jombang ke tujuan berikutnya yaitu Stasiun Mojokerto. KA84 Sancaka Pagi tidak dijadwalkan bersilang dengan kereta lain di Stasiun Mojokerto dan setelah berhenti sekitar 3 menit, kereta jalan lagi ke tujuan akhir yaitu Stasiun Surabaya Gubeng. Menjelang sampe di Stasiun Surabaya Gubeng, KA84 Sancaka Pagi berjalan agak pelan melintasi Stasiun Wonokromo, Pintu Air Jagir, Halte Ngagel, dan Jembatan KA Jl. Kertajaya di Surabaya sampai akhirnya berakhirlah perjalanan yang indah ini saat KA84 Sancaka Pagi tiba di Stasiun Surabaya Gubeng tepat jam 11.40. Goodbye, guys! 

Selasa, 22 Maret 2016

Garuda Indonesia GA370 Surabaya - Batam

       Hey, what's up guys? So, gue hari ini mau share tentang penerbangan Garuda Indonesia GA370 rute nonstop Surabaya - Batam. Garuda Indonesia sejak bulan Desember 2014 meresmikan oenerbangan nonstop Surabaya - Batam dan ini menjadi keuntungan bagi traveller yang akan ke Singapura tetapi dengan harag yang lebih murah karena ke Singapura lewat Batam lebih murah ketimbang naik penerbangan langsung ke Singapura. Waktu itu gue naik penerbangan GA370 rute Surabaya - Batam tanggal 26 Desember 2014 alias beberapa hari setelah peresmian rute baru ini dan harga promosi untuk penerbangan pada tanggal ini hanyalah Rp630.000,00 saja. 
         Tiket sudah di tangan dan waktunya berangkat! Setelah menunggu kurang lebih 30 menit di ruang tunggu T2 Bandara Juanda yang baru, waktunya boarding yang dilakukan sekitar jam 09.25. Pesawatnya kali ini Boeing 737-800 Next Generation registrasi PK-GMH yang pake official livery-nya Skyteam di semua badan pesawatnya. 
         Atas: PK-GMH dengan official livery-nya Skyteam
         Pas masuk pesawat, langsung disambut hangat sama cabin crew-nya dengan salamnya yang terkenal bernama "Salam Garuda Indonesia". Kursi gue tepat di depannya sayap dengan view yang cukup bagus ke arah winglet yang berwarna biru kehitaman. Semua kursi di pesawat ini telah dilengkapi dengan inflight entertaiment system (IFE) tetapi sayangnya pesawatnya nggak dilengkapi sama Boeing Sky Interior yang baru :( . Di layar IFE di depan gue, lagi ada tayangan informasi mengenai rute perjalanan hari ini dari Surabaya ke Batam. Keren! 
          Atas: rencana rute perjalanan dari Surabaya ke Batam di layar IFE di depan gue
          Pesawat take-off kira2 jam 10. Kurang lebih 20 menit setelah take-off, seat belts sign dimatikan dan IFE mulai dinyalakan. Lumayan, bisa nonton film atau ndengerin musik sambil nunggu sampe Batam. Headset untuk economy class memang nggak sebagus yang di business class, tapi ya tak apalah, yang pemting bisa dipake buat ndengerin suara film atau musik. Pilihan filmnya cukup menarik dengan pilihan film Blockbuster dan film Indonesia yang cukup beragam. Musiknya apalagi... Lengkap buanget, bro! Bagi anak2 usia 4 - 8 tahun, ada juga pilihan film kartun yang cukup menarik di fitur "Dunia Anak". Bagi yang suka travelling, ada informasi kota tujuan anda di fitur "Perjalanan". Pokoknya, serasa di rumah dah kalau sudah make IFE-nya Garuda Indonesia! 
          Atas: ndengerin lagu-nya Afgan di IFE-nya Garuda Indonesia :)
          Beberapa saat setelah take-off, cabin crew langsung membagikan lunch for today dengan pilihan mie goreng seafood dan nasi goreng ayam yang ternyata adalah nasi ayam hainan. Porsinya lumayan lah buat orang Indonesia dan rasanya cukup maknyus di lidah. Untuk mie goreng seafoodnya terbuat dari mie goreng kayak yang ada di kedai Chinese Food tapi yang ini lebih berkualitas trus ditaburi ikan dory fillet yang crispy, udang kecil dan sawi atau kaylan lalu diberi saus oriental di atasnya dan beberapa potongan cabe merah. Rasanya? Manis2 gurih gitu plus kriuk-kriuk karena ikan dory fillet-nya. Kalau nasi goreng ayam yang ternyata nasi hainan ayam-nya hanya terdiri dari nasi hainan yang wangi dan gurih trus ditaburi 3 potong ayam panggang. Khusus nasi hainan ayam, ads tambahan saos sambal "ABC" sebagai penambah rasa. Rasa nasi hainan ayam-nya gurih banget! Semua menu makanan yang disajikan tadi dilengkapi sama pudding nata de coco sebagai dessert. Sudah menu makanannya enak2, komplit pula. 
         Atas: mie goreng seafood-nya Garuda Indonesia 
        Atas: nasi goreng ayam (nasi ayam hainan)-nya Garuda Indonesia 
        Setelah kurang lebih 1 setengah jam perjalanan, pesawat Garuda Indonesia yang gue tumpangi mendarat mulus di Bandara Internasional Hang Nadim Batam sekitar jam 11.45. Pesawat gue parkir tepat di sebelahnya pesawat ATR72-600-nya Malindo Air yang akan berangkat ke Subang Skypark di Kuala Lumpur, Malaysia. Berakhirlah sudah penerbangan Garuda Indonesia GA370 jurusan Surabaya - Batam yang mengesankan ini.